Panglima Itam Library of NasDem
Rumah pengetahuan politik dan kemanusian bagi seluruh kader NasDem dan juga masyarakat Indonesia pada umumnya.
Knowledge to elevate—yang artinya pengetahuan untuk mengangkat, mencerahkan, dan mencerdaskan—adalah tagline Metro TV yang merepresentasikan secara tegas pandangan Surya Paloh tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan. Surya Paloh sangat percaya bahwa perubahan dapat terjadi karena pengetahuan. Dengan tagline tersebut, ia hendak menegaskan kepada publik bahwa pengetahuan adalah infrastruktur kemajuan bangsa. Pengetahuan itu menghidupkan dan memberi arti pada jejak bangsa.
Gagasan ini kemudian terimplementasi dalam ruang politik. Sepanjang karier di dunia politik, Surya Paloh tampil sebagai tokoh publik yang sangat menjunjung tinggi kebenaran dan fakta konkret di lapangan. Kehendak untuk mengetahui tentang persoalan riil masyarakat Indonesia menjadi salah satu keutaman hidup yang selalu ia pegang teguh. Karena itu, ketika mendirikan Partai NasDem, salah satu hal penting yang dipikirkan Surya Paloh adalah menempatkan politik gagasan sebagai platform kerja.
Komitmen untuk terus mengarusutamakan politik gagasan termanisfestasi lebih konkret lagi dalam perpustakaan modern. Di tengah derasnya arus kemajuan teknologi informasi yang terus mendesak publik lebih percaya pada berita-berita singkat di sejumlah kanal media sosial, Surya Paloh “mengembalikan” —para kader NasDem pada—kebiasaan membaca. Perpustakaan NasDem hadir dalam kerangka pikir demikian. Perpustakaan NasDem adalah rumah pengetahuan politik dan kemanusian bagi seluruh kader NasDem dan juga masyarakat Indonesia pada umumnya.
Panglima Itam Library of NasDem kemudian dipilih sebagai nama Perpustakaan NasDem. Muncul pertanyaan, siapa itu Panglima Itam? Salah satu kontribusi terbesar Panglima Itam adalah membangun Pusat Latihan Militer dan melatih para pemuda Aceh menjadi tentara untuk diterjunkan di medan perang melawan Belanda. Di dalam kata “melatih” antara lain terkandung makna transfer of knowledge. Dalam konteks inilah, maka menjadi tugas kita sekarang untuk meneruskan perjuangan Panglima Itam dengan cara mendidik generasi muda agar rajin membaca, melek politik dan cerdas dalam mengelola isu-isu kebijakan publik.
Panglima Itam Library of NasDem mengusung konsep GLAD (Gallery, Library, Art, and Digitalization) sebagai model pengelolaan perpustakaan modern. Konsep ini sangat berbeda dari model pengelolaan perpustakaan pada umumnya. Jika perpustakaan konvensional hanya menyediakan tempat (place) bagi pengunjung untuk membaca, maka Perpustakaan NasDem didesain sebagai ruang (space) pendidikan politik bagi pengunjung—terutama bagi kader dan simpatisan NasDem. Karena itu dalam perpustakaan tersebut tersedia juga Galeri sebagai ruang pameran lukisan dan memorabilia tentang Surya Paloh; serta Mini-Theatre yang berfungsi sebagai ruang pertunjukan film pendek dan presentasi secara digital semua koleksi buku.
Bagan 1. Konsep pengelolaan Perpustakaan NasDem berbasis GLAD System
Selain itu, Perpustakaan NasDem ini memiliki kekhasan dalam aspek klasifikasi isu, prinsip pelayanan, alur proses, dan desain kegiatan. Berikut uraian singkat terkait masing-masing aspek.
Perpustakaan ini menggambarkan concern NasDem tentang pentingnya kajian akademis di bidang politik, leadership, kebijakan publik, pendidikan dan kemanusiaan. Karena itu koleksi perpustakaan diklasifikasi menjadi 5 (lima) kluster, yaitu politik, biografi, kepemimpinan, kebijakan publik, dan general yang berisi buku-buku penting terkait pendidikan dan kemanusiaan. Klasifikasi buku dibuat berdasarkan minat dan kesejarahan Partai NasDem yang lahir dari epos perjuangan Bangsa.
Sementara itu koleksi buku dipilih berdasarkan sejarah dan perkembangan keilmuan di kelima bidang tersebut, mulai dari klasik hingga modern. Dari sejarah kebangsaan hingga sejarah dunia. Koleksi yang terkumpul terdiri atas buku-buku berbahasa Indonesia, Inggris dan Arab.
Mengingat terbatasnya ruangan koleksi perpustakaan, maka proses sirkulasi buku akan dilakukan tiga bulan sekali. Artinya setiap tiga bulan sebagian koleksi buku yang terpajang pada 5 klasifikasi diganti secara reguler dengan koleksi lain pada klasifikasi yang sama. Hal ini untuk memberikan kepada pengunjung akses yang lebih luas terkait jumlah koleksi buku yang tersedia.
Prinsip pelayanan Perpustakaan NasDem adalah relasional, bukan transaksional. Sebagaimana kita ketahui, perpustakaan pada umumnya berfokus pada layanan yang transaksional yakni: datang, catat, pinjam, baca, kembalikan buku. Sementara prinsip relasional sangat menekankan aspek interaksi antara pengunjung dan semua elemen yang ada di perpustakaan. Para pengunjung, misalnya, akan diberi kuisioner tambahan untuk mengetahui: (a) minat baca, (b) alasan berkunjung ke perpus NasDem, (c) masukan dan kritik terhadap layanan, serta (d) ragam bantuan yang diperlukan pengunjung ketika berada di perpustakaan.
Pengunjung akan disajikan sebuah proses pendidikan politik melalui alur kunjungan yang sesuai dengan minat dan konsentrasi. Berikut alur proses kunjungan di Panglima Itam Library of NasDem.
Pengunjung akan mulai melakukan registrasi
untuk mengisi data dasar nama dan alamat,
serta menentukan minat buku.
Setelah melakukan pendaftaran, pengunjung diterima di Lantai 7 untuk memulai diberikan informasi tentang Sejarah Partai NasDem, dilanjutkan menikmati lukisan dan memorabilia di Galeri Lantai 6.
Pengunjung kemudian diarahkan masuk ke Mini-Theatre untuk menikmati film pendek berdasarkan minat (politik, biografi, kepemimpinan, kebijakan publik, pendidikan dan kemanusiaan).
Setelah selesai menikmati film pendek, pengunjung akan diajak untuk berdiskusi sebentar tentang impresi mereka terkait sejarah Partai NasDem maupun materi dalam film yang telah diputar.
Dari ruangan mini-theatre, pengunjung akan diajak untuk menikmati koleksi buku-buku yang dimiliki Panglima Itam Library of NasDem.
Selain aktivitas harian kepustakaan dalam menerima pengunjung, kader atau tamu terundang (by invitation), Panglima Itam Library of NasDem juga akan menyajikan secara reguler beberapa kegiatan kreatif yang berhubungan dengan tema dan kajian politik, kebijakan publik, pendidikan dan kemanusiaan. Semua proses ini merupakan pola pendidikan politik bagi masyarakat luas, serta bagian dari proses pendewasaan akademik para kader Partai NasDem.
Diskusi
Buku Bulanan
Seminar
Riset Politik dan
Kebijakan Publik
Dialog
Kebijakan
Orientasi Ideologis: Siklus Memahami Ideologi Partai NasDem
Talkshow
Kebangsaan
Lomba Menulis
Resensi
Buku
Reader
of the Week
PILoN
Goes to Campus
Rumah pengetahuan politik dan kemanusian bagi seluruh kader NasDem dan juga masyarakat Indonesia pada umumnya.